Bangun pagi. Mandi. Kopi. Depan komputer. Makan siang. Tidur lagi. Mandi. Kopi. Depan komputer lagi. Haeyak, semakin dekat ke rutinitas sehari-hari.
Bangun pagi. Mandi. Kopi. Chatting dan diskusi. Browsing-browsing kerja lagi. Makan siang. Tidur lagi. Pake tidur? Kayaknya ngga dinx.
Makan siang. Lanjut chatting. Banyak pikiran terngiang-ngiang. Ngga pake pusing.
Mandi. Depan komputer lagi. Kopi. Sampai sekarang ini.
Yepz, ini lebih tepat dan akurat.
Bangun pagi. Mandi. Kopi. Chatting dan diskusi. Browsing-browsing kerja lagi. Makan siang. Lanjut chatting. Banyak pikiran terngiang-ngiang dan tidak pakai pusing. Mandi. Depan komputer lagi. Kopi. Sampai sekarang ini.
(Pujangga mode: OFF)
Haeyak... Rutinitas sehari-hari. Bosen? Naaaah, ngga juga euy.
Bisa dibilang happy, soalnya ... ada optimisme yang sudah terpantek lekat di benak. Optimisme bahwa aku sudah bebas dari masa lalu yang pahit.
Here it goes:
You could be my unintended
Choice to live my life extended
You could be the one I'll always love
You could be the one who listens
To my deepest inquisitions
You could be the one I'll always love
I'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken
Pieces of the life I had before
First there was the one who challenged
All my dreams and all my balance
She could never be as good as you
You could be my unintended
Choice to live my life extended
You should be the one I'll always love
I'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken
Pieces of the life I had before
I'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken
Pieces of the life I had before
Before you
(Muse -- Unintended)
Itu lagu tahun lalu.
What's the catch?
Yep, Angga dodol ini dulu cukup... err... populer? Naaah, populer bukan kata yang tepat. Infamous! Yes, infamous. Terkenal karena sudah memecahkan hati beberapa manusia dengan kromosom 46 XX.
Whose fault to blame? Not me! Enak ajer nyalahin gw >.>"
Sebut ajer subyek
Enough of it. I had had enough.
Jadi, terima kasih atas perbuatan subjek
Terus dateng lagi ada subjek lain. Entah kenapa kok gw bisa jadi magnet malang gini -.-"
Did we go well? Ya ngga la. Yepz! You guessed it!
Silah lihat referensi lagu itu. Sebenernya gw ada interest buat masuk ke level relationship yang lebih intim dan mesra (bener ga yo ini istilahnya...).
Cuma, waktu itu gw masi ngumpulin pecahan-pecahan yang ada. I wanted to be my full self without any interuption. Tapi apa daya... Selagi berusaha ngebalikin diri gw yang ud pecah-pecah, dia malahan nanggepin kalo gw itu egois, dll dll dll (ya... ente tau la, banyak orang-orang yang udah pinter ngebolak-balik fakta).
Hati ini pecah lagi...
Thank you!
Dateng lagi subjek ke-3 dan ke-4. Gw cuma.... cape de -.-"
Thus, I chose solitude as my best friend.
Dan sesudah itu gw dibilang kalo gw ga punya ketertarikan ke lawan jenis. Oh ya, dan ada yang ngomong kalo gw gay... Hah? Gila apa yak >.>"
I'm not interested in intimate relationship because I am fixing my heart which turned to pieces.
Apa usaha buat ngebalikin hati yang pecah menjadi utuh itu dosa?
Apa itu perbuatan kriminal?
Kenapa kok gw dicap orang gila yak?
All in all, I didn't care.
Sampe sekarang ini...
Mungkin masi ada beberapa pecahan yang ilang, ndak tau ke mana en gimana nyari nya.
Bisa dibilang sekarang gw ud balik jadi diri gw. Hurray!
Gw ud rindu ama sifat slengekan gw, berpikir kreatif kayak dulu lagi, bisa ngakak gila-gilaan bareng temen2.
I think.. it's good to be me.
Ditambah lagi dengan suntikan kedewasaan dari pengalaman-pengalaman pahit, pengalaman-pengalaman baik, dari cerita temen, dan mentor-mentor tidak bernama di dunia ini.
So... yea, I'm happy.
Masih ada ketertarikan buat masuk ke dunia percintaan?
Ngga :P
Itu belakangan dulu.
Nerima temen-temen baru di dalam hidup? Tentu ajer.
Kalo ada yang berusaha ngedeketin?
.... Mmmkay, rada-rada susah yo...
Gw berusaha buat jadi yang terbaik. Mungkin ga muluk-muluk kayak di film:
- Sinetron,
- Telenovela,
- Serendipity,
- Film-film yang bintangnya Hillary Duff,
- Novel chicklit (ato novel dengan target pasar utamanya cewe yang haus akan romantisme),
- Twilight
Naaaaah...... I'm not Prince Charming.
Pangeran itu udah mati. Dia itu non-eksisten. Dia itu imajinatif.
Gw ga bisa menjadi pangeran sinting itu, tapi mungkin gw bisa menjadi.. err.. lebih penyabar dan lebih banyak mendengar. (Everybody wants to be listened, so I will listen although I don't talk a lot)
In any case... I am now happy.
================================
Trivia:
Yak, beginilah Angga kalo lagi ngga ada inspirasi yang tiba...
I think... I'm quite boring, eh?
2 comments:
Naaaaah...... I'm not Prince Charming.
Pangeran itu udah mati. Dia itu non-eksisten. Dia itu imajinatif.
Gw ga bisa menjadi pangeran sinting itu, tapi mungkin gw bisa menjadi.. err.. lebih penyabar dan lebih banyak mendengar.
====
jadi ingat pengalaman seekor prajurit yg diceritakan pada bidadari yg jatuh cinta padanya, katanya skg dia memilih untuk mendengarkan saja, tetapi dengan mndengarkan saja sudah byk yg mendekat...sedangkan dia masih belum ada lagi keinginan untuk didekati :))
'
pesan bidadari pada prajurit itu (yg tak pernah terkatakan):
klo ada yg mendekat jangan pernah memberi harapan, jangan pernah mengatakan hal-hal yg sekiranya ingin didengarkan oleh si "yang mendekati itu"
'
satu hari...suatu hari mungkin bang angga akan mengalaminya....
ya ampun sabar yaaaa gue jg ngerti kok perasaan lo bang tapi ya like you said setelah lu ngelewati semua masa sulit lu itu kayaknya lu jadi ngerese wessss jadi lebih dewasa gitu kan hehe. abang jangan nyerah dong cari cewe, kan kalo ga dicoba ga bakal pernah tau. good luck ya bangggg.
Post a Comment